Selamat dan sukses atas terselenggaranya Acara Konsinyering Program Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS) dan Garam Terintegrasi : Capaian, Evaluasi, dan Tindak Lanjut oleh Work Breakdown Structure Inovasi Komposit Polimer (WBS 2.1) Balai Teknologi Polimer BPPT pada hari Selasa-Kamis, 17-19 November 2020 yang dilaksanakan secara offline dan online. Secara offline kegiatan ini dilangsungkan di Hotel Santika Premier Bintaro selama tiga hari berturut-turut dengan kegiatan utamanya berupa pemaparan capaian, evaluasi, serta diskusi rencana tindak lanjut yang diikuti oleh para pembicara dari tim WBS 2.1. Adapun secara online dilakukan pada hari ke-3 menggunakan platform zoom meeting untuk mendengarkan arahan dari Direktur Pusat Teknologi Sumber Daya Energi dan Industri Kimia (PTSEIK) dan Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM).
Pada hari pertama kegiatan konsinyering dibuka dengan sambutan dan arahan dari perwakilan Direktur Pusat Teknologi Material yakni Dr. Tika Mustika serta arahan dari Kepala Balai Teknologi Polimer Dr. Chandra Liza. Dilanjutkan dengan laporan capaian kegiatan secara global oleh Group Leader oleh sdr. Tulus (Perekayasa Muda BPPT), serta paparan hasil kegiatan InaTEWS tentan Hasil Pengembangan Foam oleh sdr. Opa Fajar Muslim sebagai Leader WP 2.1.1 dan paparan Hasil karakterisasi foam Team Engineering Staff WP 2.1.1 serta Paparan hasil Kegiatan pengujian Buoy dari WP 2.1.3 oleh sdr. Bambang Afrinaldi sebagai Leader WP 2.1.3. Hari pertama juga menghadirkan perwakilan Program InaTEWS pusat BPPT, Bpk. Dodi Andi Winarto, M.Eng untuk mempresentasikan program nasional Indonesia Tsunami Early Warning System secara global di BPPT dan positioning Balai Teknologi Polimer di dalamnya dan paparan anggaran dan Target InaTEWS BTP 2020 oleh Ibu Annisa Rifathin selaku Program Manager STKK - P2. Kegiatan hari pertama diakhiri dengan diskusi, evaluasi dan rencana tindak lanjut.
Pada hari ke-2 (pagi) diawali dengan pemaparan hasil pembuatan prototipe-prototipe 1:10 dari Surface Floater Buoy Ina-TEWS oleh LeaderWP 2.1.1 sdr. Opa Fajar Muslim, ST, dilanjutkan dengan diskusi perumusan hasil konsinyering untuk program Ina-TEWS. Pada siang hingga sore di hari kedua dilaksanakan konsinyering untuk program Garam Terintegrasi dengan pemaparan hasil-hasil kegiatan berikut: hasil pengujian korosi fibre beam, hasil pengujian coating anti korosi, serta hasil kajian material untuk aplikasi pengolahan Bittern. Paparan Hasil Pengujian Korosi Fibrebeam oleh sdr Salman Farishi selaku Engineering Staff WP 2.1.2, Paparan Hasil Pengujian Coating Anti Korosi oleh Leader Wp 2.1.2 sdr Retno Wulandari, MT dan paparan hasil Kajian Material Untuk Aplikasi Pengolahan Bittern oleh ES 2.1.2. sdr Riana Yenny Sinaga, M.Agr. Hari kedua ditutup dengan diskusi, evaluasi, serta rencana tindak lanjut pada triwulan berikutnya (triwulan 4).
Hari ketiga dari kegiatan konsinyering ini difokuskan untuk koordinasi dengan Pusat Teknologi Sumber Daya Energi dan Industri Kimia (PTSEIK) sebagai pusat dari program garam terintegrasi di BPPT. Dihadiri oleh Direktur PTSEIK Dr. Hens Saputra, beserta jajaran diskusi berjalan lancar dengan kesimpulan Balai Teknologi Polimer akan kembali dilibatkan dalam project Garam Terintergrasi pada tahun 2021. Sebuah apresiasi yang patut disyukuri. Hari terakhir ini ditutup dengan paparan Wrap Up kegiatan konsinyering selama tiga hari oleh sdr. Tulus, dilanjutkan dengan arahan dan pandangan dari Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM) Prof.Dr.Eng. Eniya Listiani Dewi, dan doa penutup oleh sdr. Salman Farishi.
Terima kasih kepada seluruh narasumber dan peserta yang telah berpartisipasi pada acara konsinyering ini. Semoga kegiatan ini memberikan dampak positif bagi perkembangan inovasi material komposit polimer untuk kebencanaan dan untuk konstruksi pada daerah dengan lingkungan ekstrim di Indonesia. Balai Teknologi Polimer senantiasa siap melakukan inovasi bagi pembangunan negeri. [SAF]